SELAMAT DATANG DI BLOG BP3K MODEL TALANG PAUH KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Jumat, 09 November 2012

Foto - foto Kegiatan SLPHT dan kunjungan tim

petani sedang melakukan presesntasi hasil pengamatan kelompoknya pada kegiatan SLPHT
petani sedang melakukan pengamatan agroekosistem Padi Sawah
SLPHT Desa Srikuncoro
Pengamatan hama oleh dua tim
kunjungan tim ke jitut Desa Sidodadi

Kamis, 08 November 2012

Budi Daya Sayuran Dalam Pot




Pekarangan bagi sebagian orang berfungsi sebagai tempat bermain dan bersantai
anggota keluarga, dan bagi sebagian yang lain pekarangan berfungsi
sebagai lahan untuk tanaman hias (taman), tanaman buah, tanaman obat
atau sayuran.
Bertanam sayur di pekarangan sering dilakukan masyarakat pedesaan karena
umumnya mereka memiliki pekarangan yang luas. Di perkotaan, dimana
pekarangan yang luas jarang dimiliki orang, bukanlah halangan untuk
bertanam sayuran, bahkan rumah tanpa pekarangan pun masih bisa bertanam
sayuran dalam pot di teras rumah atau dengan pot gantung.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari bertanam sayuran di pot antara lain :
-          Dapat dikerjakan pada pekarangan yang sempit.
-          Sebagai alternatif untuk tanah pekarangan yang tidak subur.
-          Lebih gampang untuk dipindahtempatkan.
-          Lebih mudah untuk menyesuaikan dengan faktor agroklimat (kondisi tanah
dan iklim) yang diperlukan tanaman.
-          Sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias.

Memilih Jenis Sayuran

Seperti tanaman lain pada umumnya sayuran memerlukan kondsi tanah dan
iklim tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, antara
lain jenis tanah, derajat keasaman (pH) tanah, curah hujan, banyaknya
sinar matahari, suhu udara, kelembaban udara dan ketinggian tempat dari
permukaan laut.
Beberapa faktor agroklimat dapat diubah agar sesuai dengan keperluan
sayuran yang kita tanam terutama sayuran dalam pot, misalnya jenis
tanah, pH tanah, curah hujan dan banyaknya sinar matahari, sedangkan
suhu dan kelembaban udara sangat sulit untuk diubah. sebagai contoh
media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk kandang dan
pasir dapat diatur perbandingannya sesuai dengan keperluan masing-masing
jenis sayuran yang ditanam, pH tanah dapat diturunkan dengan menambah
kapur pada media tanamnya, atau curah hujan dan sinar matahari dapat
diatur banyaknya dengan mengontrol penyiraman dan memberi naungan. Suhu
dan kelembaban udara hanya dapat diubah dengan menggunakan rumah kaca,
sehingga untuk penanaman sayuran di pekarangan, jenis sayuranlah yang
disesuaikan dengan kedua faktor tersebut, dimana kedua faktor tersebut
sangat terkait dengan ketinggian tempat dari permukaan laut.

Penanaman di Pot

Setelah menentukan sayuran apa yang akan ditenam, selanjutnya adalah
persiapan penanaman. Penanaman denga biji diperlukan persemaian dahulu,
sampai bibit memiliki 3-4 lembar daun baru dipindah ke pot. Penanaman
dengan anakan dapat langsung ditanam di pot. Untuk menghemat biaya, pot
bisa diganti dengan polybag (kantong plastik hitam).
Media tanam atau semai yang umum adalah campuran tanah subur, pupuk
kandang dan pasir dengan perbandingan volume 1:1:1. Untukjenis sayuran
yang memerlukan tanah berpasir, perbanyaklah campuran pasirnya, untuk
sayuran yang memerlukan moss seperti seledri (daun sop) pakailah media
tanam akar eceng gondok, media tanam ini tidak cepat kering.

Sayuran yang baru ditanam ditempatkan di tempat teduh selama beberapa
hari, untuk sayuran yang memerlukan sinar matahari penuh pindahkan ke
tempat yang tidak ternaungi, dan sayuran yang memerlukan naungan
tempatkan pada tempat yang naung seperti teras rumah atau di bawah pohon
besar. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari tergantung tingkat
kekeringan media tanamnya. Media tanam yang banyak mengandung pasir
cepat mengering sehingga penyiraman perlu diperbanyak. Untuk sayuran
yang tidak tahan banyak air, selama musim hujan sebaiknya diberi naungan.
Pemupukan diperlukan apabila media tanam tidak mencukupi kandungan unsur
hara. Untuk lebih praktis pakailah pupuk tablet seperti Dekaform atau
Suburin yang sekali pakai disa untuk berbulan-bulan lamanya. Untuk
tambahan bis agunakan pupuk daun seperti Gandasil D (untuk pertumbuhan
vegetatif) dan gandasil B (untuk pertumbuhan generatif/pembungaan)
dengan dicampur air lalu disemprotkan ke daun sayurannya, dosis
pemakaian tertera pada bungkusnya.
Apabila sayuran terserang hama, penyakit atau gulma, pengendalian yang
paling baik adalah cara fisik, seperti mematikan langsung hama yang
menyerangnya atau memotong sebagian tanaman yang terkena penyakit
kemudian dibuang/bakar agar tidak menular ke tanaman yang lain, atau
mencabut gulma yang tumbuh. Hindarilah penggunaan racun pestisida, agar
sayuran terbebas dari residu racun.
Dengan perawatan dan perhatian yang baik terhadap sayuran yang kita
tanam insya Allah akan memeberikan hasil yang kita inginkan. Akhirnya
pengalaman kita jualah yang banyak menuntun kita bagaimana caranya
menanam dan merawat sayuran dengan baik, karena pada dasarnya teori
adalah kumpulan pengalaman orang lain.


Sumber : Gardening Tips <http://gardenmanners.com>Rabu, 11 November, 2009
                   <http://ficusbenyamina.blogspot.com/2009/11/sayuran-dalam-pot.
                   <http://www.blogrollcenter.com/Gardening/>

Senyummu





Memiliki Suami Miskin
Seorang Istri lagi sewot sama Suaminya.

Istri: "Kenapa tidak bilang dari dulu kalau kamu ini miskin hah??!!"

Suami: "Aku kan sudah bilang, cuma kamu aja yang tidak denger dan mengerti."

Istri: "Emangnya dulu kamu bilang apa?"

Suami: "Aku bilang, cuma kamulah satu-satunya milikku di dunia ini..."

Istri: "Gubraaakkkk!!??"


Tanaman Hidroponik





Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
- Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
- Tidak perlu banyak tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
- Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.

Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponik terbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan dari cahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.

Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkan secara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru.

Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.


Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
- Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. Unsur pH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K, Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
- Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arang sekam, spons, batu apung, dll.
- Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitas tidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidak boleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
- Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akan menyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekurangan air. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandung oksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udara seperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisi secara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman.

Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp. Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulai diperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
sumber: Rahasia Pemanasan Global, Solusi dan Peluang Bisnis
Catatan: Di rumah, saya coba memanfaatkan air yang berasal dari kolam ikan koi yang ditarik dengan menggunakan pompa air ke tanaman hydroponik yang saya rancang dengan menggunakan talang air dan kemudian disalurkan kembali ke kolam air tersebut. Benih sayuran yang telah disemai (dengan menggunakan pasir malang, dan hanya benih kangkung dan bayam) selama  2 – 3 minggu, sudah bisa dipindahkan  ke talang hydroponik, dan dalam waktu 3 minggu sudah bisa dipanen. Saya sama sekali tidak menggunakan air nutrisi, dan hanya semata-mata memanfaatkan air kolam ikan koi dengan tambahan pasir malang di dalam talang air.
Cara membuatnya :
1. Talang air dipotong dengan ukuran 1 meter
2. Pralon untuk mengalirkan air dari kolam ke masing-masing talang dengan menggunakan pompa air kolam yang dialirkan masuk dari sisi talang depan atas dan keluar dari ujung bawah talang sisi lainnya
3. Gabus stereoform yang dipotong seukuran talang air dan dilubangi dengan ukuran gelas mini plastik agar-agar jely.
4. Beli satu bungkus makanan snak agar-agar jely di supermarket, dan setelah dimakan isinya, plastiknya bisa dimanfaatkan dengan menggunting sampai ke ujung (dibelah satu sisi) sehingga bisa menjepit sayuran yang akan ditanam.
5. kapas saringan ikan digunting ukuran kecil utk membungkus bagian atas akar sayuran
6. masukkan sayuran yang telah dibungkus kapas saringan ke gelas plastik agar-agar jely dan letakkan di lubang-lubang gabus talang yang dialiri air kolam tsb
7. Untuk mencegah ulat dan serangga atau hama lainnya, bisa ditutup dengan menggunakan jala halus.

Selasa, 06 November 2012

Sekilas Tentang BP3K Talang Pauh Kabupaten Bengkulu Tengah



Selamat datang di blog kami, BP3K Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.  BP3K Talang Pauh Kecamatan Pondok Kelapa merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kantor kami berada di desa Pondok Kelapa yang dihubungkan oleh jalan raya Bengkulu Muko – muko.  BP3K Talang Pauh mempunyai 17 desa wilayah kerja, antara lain :
1.    Pekik Nyaring
2.    Srikaton
3.    Srikuncoro
4.    Panca Mukti
5.    Talang Pauh
6.    Sidodadi
7.    Sidorejo
8.    Talang Boseng
9.    Bintang Selatan
10.  Pagar Dewa
11.  Kembang Ayun
12.  Pasar Pedati
13.  Harapan
14.  Sunda Kelapa
15.  Pondok Kelapa
16.  Abu Sakim
17.  Kembang Ayun
Kecamatan Pondok Kelapa berbatasan dengan Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara di sebelah Utara, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Kubang, di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Beringin Raya Kota Bengkulu. Saat ini BP3K Talang Pauh dikepalai oleh bapak Muhammad Arifin, S. P sebagai Koordinator Penyuluh. Dan memiliki 9 orang penyuluh dan seorang staf.